Jumat, 28 Oktober 2011

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia dan kebudayaan merupakan 2 hal yang sangat erat satu dengan yang lain.
v  Manusia
Manusia di dunia memegang peranan yang sangat unik & dapat dipandang dari banyak segi. Dalam ilmu eksacta, manusia dipandang sebagai kumpulan partikel – partikel atom yang membentuk jaringan – jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia ( ilmu kimia). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu dengan yang lain dan kumpulan dai energi (ilmu fisika). Manusia adalah makhluk biologis yang tergolomg golongan mamalia (biologi). Dalam ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memproleh keuntngan atau memperhitungkan setiap kegiatan disebut “homo economicus” (ilmu ekonomi). Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri sendiri (sosiologi). Makhluk yang slalu ingin mempunyai kekuasaan (politik). Makhluk berbudaya disebut “homo humanus” (filsafat) dll.

v  Ada 2 pandangan yang akan menjadi acuan untuk menjelaskan unsur – unsur yang membangun manusia :
1.      Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait :
a)      Jasad : badan asar manusia yang nampak dari luarnya, dapat diraba, difoto & mempunyai ruang dan waktu (hal 62)
b)      Hayat : unsur hidup, yang ditandai dengan gerak  (hal 66)
c)      Ruh : bimbingan dan pimpinan tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan menciptakan yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan (hal 77)
d)     Nafs (dlm pengertian diri/keakuan) : kesadaran tentang diri sendiri (asy’arie, 1992 hal 62-84)

2.      Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung 3 unsur yaitu :
a)      Id : merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tampak. Id limbido murni atau energi pikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasioanal dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukkan proses – proses ketidaksadaran. Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingtual libidinal yang harus dipenuhi baik secara tidak langsung melalui mimpi atau khayalan

b)      Ego : merupakkan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, biasa disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karna peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti orang lain. Ego diatur oleh prinsip realitas. Ego mengatur tingkah laku manusia dalam lingkungan luar
c)      Super ego : super ego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi super ego merupakan kesatuan standa –standar moral yang diterima oleh ego yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar. Diri, biasanya asimilasi dari pandangan orang tua. Baik aspek positif atau negatif. Adanya sangsi apabila melakukan aspek negativ dari super ego.super ego dan Id berada dalam kondisi konflik lngsung, dan ego menjadi penengah mediator. Jadi super ego mennjukkan pola aturan di dalam derajat tertentu yang menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan & hukuman yang terinternalisasi. ( freud. Di dalam brennan,1991:hal 205-206)
Dari uraian diatas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa hbngan antara tindakan dan unsur –unsur manusia. Misalnya seseorang lebih senang menyimpang terhadap nilai – nilai masyarakat dapat didentifiksikan bahwa ia cenderungdikndalikan oleh Id dibandingkan dengan super ego nya.
v  Hakekat manusia
Manusia iciptakan oleh yang maha kuasa sebagai makhluk yang paling sempurna, melebihi cptaan Tuhan yang lainnya karena manusi adiberi akal sehat untuk berfikir, jiwa, dan hawa nafsu yntuk mampu bertahan hidup di dunia ini.
Manusia diturunkan ke bumi agar dapat menjadi khalifah (pemimpin). Kita manempati tempat yang kita tempati sekarang hanya untuk sementara. Salah satu hakekat manusia adalah sebagai makhluk sosial, hidup perdampingan satu dengan yang lain, beribteraksi dan saling berbagi karna manusia tidak bisa hidup tanpa adanya orang lain yang saling membutuhkan.

v  Daya rasa (perasaan) manusia ada 2 macam :
1.      Perasaan inderawi : rangsangan jasmani melalui panca indera, tingkatan rendah terdapat pada binatang & manusia.
2.      Perasaan rohani : perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia.
·         Perasaan intelektual : perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan
·         Perasaan estetis : perasaan yg berkenaan dengan keindahan
·         Perasaan diri : perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena adanya kelebihan dari yang lain
·         Perasaan etis : perasaan yang berkenaan dengan kebaikan
·         Persaan sosial : perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau masyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain
·         Prasaan religius : perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan

v  Makhluk biokultural
Makhluk hayati yang budayawi sebagai makhluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi anatomi,fisiologi, faal, biokimia,patologi dll. Sebagai makhlik yang budayawi, manusia dapat dipelajari dari segi kemasyarakatannya, kekrabatannya, psikologi sosial, kesenoan dll.

v  Kebudayaan Timur
Manusia mendiami wilayah yang berbeda, berada di lingkungan yang berbeda juga. Hal ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat tiga pembagian wilayah, yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur.
Kita di Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Orang – orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa Timur yang tidak individualistis dan saling tolong menolong satu sama lain. Meskipun begitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan Timur Tengah, dari tekhnloginya ataupun pendidikan nya namun budaya timur seperti Indonesia kaya akan rempah – rempah yang jarang sekali dimiliki oleh wilaya barat ataupun yang lain nya.

v  Pengertian Budaya
Kebudayaan dapat mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik sifatnya material, seperti peralatan – peralatan kerja dan tekhnologi, maupun non – material, seperti nilai kehidupan dan seni –seni tertentu.
·         Seorang antropolog yaitu E.B Tylor (1871) mendefinisikan kebudayaan
§  Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan. Kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat
§  Selo soemarjan & soeleman soemadi meremuskan kebudayaan sebagai semua hasil kaya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan tekhnologi & kebudayaaan kebendaan/kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuataan serta hasilnya dapat diabadikan untuk masyarakat
§  Krober & klukhon, kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diproleh terutama diturunkan oleh simbol – simbol yang menyusun pencapaian nya secara tersendiri dari klompok manusia, termasuk di dalamnya perwujudan benda – benda materi, pasat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi & cita – cita/ paham dan terutama keterikataan terhadap nilai – nilai.
Jadi kebudayaan berasal dari kata budaya yang beerarti hal – hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi kebudayaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkay pengetahuan & meliputi sistem ide/gagasan yang terdapat dalam pemikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari – hari. Kebudayaan itu bersifat abstrak, namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panda indera kita, tari, lagu dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
v  Unsur – unsur kebudayaan
1)      Sistem religi : kepercayaan manusia terhadap adanya sang maha pencipta yang muncu karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan maha kuasa
2)      Sistem organisasi kemasyarakatan : sistem yang muncul karena kesadraan manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan & kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa untuk berorganisasi & membantu
3)      Sistem pengetahuan : sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal & pikiran yang berbeda sehingga memuncukan & mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
4)      Sistem mata pencaharian & sistem ekonomi : terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih
5)      Sistem tekhnologi & peralatan : sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengan makhluk hidup lain
6)      Bahasa : sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi atar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahsa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris
7)      Kesenian : setelah memenuhi kebutahan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.

v  3 wujud menurut dimensi wujudnya
1)      Kompleks gagasan, konsep & pikiran manusia
Kebudayaan yang muncul & hidup karena adanya gagasan baru, konsep yang matang serta bua dari pikiran yang kreatif wujudnya dapat ditemukan dalam sebuah buku – buku, arsip dsb.
2)      Kompleks aktivitas
Berupa akitivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati/ diobservasi
3)      Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia sehari – hari umumnya dilakukan dengan menggunakan benda – benda sebagai sarana & prasarana dari situ lahirlah kebudayaan dalam bentuk fisik yang kongkret, bisa bergerak maupun tidak.

v  Orientasi nilai budaya
§  Hakekat hidup manusia ( MH )
§  Hakekat karya manusia (MK)
§  Hakekat waktu manusia (WM)
§  Hakekat alam manusia (MA)
§  Hakekat hubungan manusia (MN)

v  Perubahan kebudayaan
Terjadinya gerak/perubahan kebudayaan disebabkan oleh beberapa hal
o   Sebab – sebab yang bersal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk
o   Sebab – sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur – jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung berubah lebih cepat

v  Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima/tidaknya suatu unsur kebudayaan baru, diantaranya
·         Terbatasnya masyarakat dengan hubungan / kontak dengan kebudayaan dan dengan orang – orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut
·         Pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai agama dan ajaran yang terjalin erat dalam kesluruhan pranata yang ada, jika ada peerimaan unsur baru harus disensor terlebih dulu oleh ukuran yang berdasarkan ajaran agama yang berlaku
·         Unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru
·         Struktur sosial suatu masyarakat menentukan proses penerimaan kebudayaan baru
·         Apabila unsur baru memiliki skala kegiatan yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaanya oleh warga masyarakat yang bersangkutan


v  Kaitan manusia dan kebudayaan
Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesui dengannya. Tampak bahwa keadaanya akhirnya merupakan kesatuan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri.
o   Hubungan antar manusia dan kebudayaan dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis (terkait satu dengan yang lain) proses dialektis tercipta melalui 3 tahap
1.      Eksternalisasi
Dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya melalui eksternalisasi masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia
2.      Objektivitas
Masyarakat menjadi realitas objektif, suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia, dengan itu masyarakat dengn segala pranata sosial akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia
3.      Internalisasi
Proses dimana masyarakat kembali oleh manusia, maksudnya manusia memplajari kembali masyarakatnya sendirir agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat

Sumber: www.elearning.gunadarma.ac.id
NPM: 14511038

Tidak ada komentar:

Posting Komentar