Minggu, 18 November 2012

Komunikasi Interpersonal, Kecenderungan Internet Addiction Disorder, Online Shop

Perilaku komunikasi interpersonal merupakan semua tindakan atau aktivitas manusia yang secara khusus mengacu pada kegiatan untuk mengungkapkan perasaan, kebutuhan, dan pikiran antara pemberi dan penerima pesan dan mendapatkan timbal balik secara langsung. Internet addiction disorder merupakan tingkat penggunaan Internet secara patologis dan kompulsif, yang muncul pada orang yang merasa bahwa dunia maya (virtual reality) pada layar komputernya lebih menarik daripada dunia nyata kehidupannya sehari-hari yang dilihat berdasarkan kriteria diagnostik.
Dampak Negatif diantaranya :

1. Perjudian online
    Dengan jaringan yang tersedia, para pelaku judi tidak perlu pergi ke tempat kusus untuk melakukannya, Hal ini sangat sulit untuk di tangani di negeri ini, mungkin karena sifat yang Global atau mendunia dan ada faktor lain yaitu sebagian besar negara barat meLegalkan perjudian.

2. Pornografi
     Anggapan bahwa internet identik dengan pornografi juga tidak salah, Di enternet gambar gambar porno dan kekerasan mudah tersebar dan bisa mempengaruhi kawula muda di negeri ini untuk meniru dan bertindak kekerasan.

3. Carding
Pembajakan Kartu Kredit yang dilakukan penjahat, Ketika Pemgguna malakukan Transaksi online, Untuk transaksi online yang menggunakn Kartu kredit lebih baik kita berhati dalam menggunakn sistem pembayaran, Kita harus berhati hati dalam bertransaksi ! jika jarak antara penjual dan pembeli dekat lebih baik dilakukan dengan cara COD ( cash of delivery ) Jika terpaksa melakukan transaksi dengan cara Online pilihlah sistem pembayaran dengan sistem yang aman seperti Pay pal karena jika kita melakukan transaksi online dengan kartu Kredit lewat Pay pal, Pihak bank penerbit kartu Kredit akan melakukan konfirmasi kepada kita.

4.Penipuan
Penipuan dalam Internet memang semakin Meraja Rela, Hal ini sering terjadi dalam transaksi online, biasanya orang bertransaksi uang sudah di tranfer tapi barang tidak di Kirim, Maka jika kita melakukan transaksi pilihlah Web atau User yang memiliki Trac Rekot yang baik, Jika kita ragu lebih baik kita lakukan transaksi dengan cara COD atau kita gunakan jasa Rakber ( Rekening Bersama )

Contohnya saja Online Shop yaitu belanja secara online, banyak orang-orang lebih memilih Online Shop dibandingkan harus belanja  langsung di tempat belanja atau mall-mall. Kenapa orang-orang lebih memilih belanja secara online? Karena di Online Shop harganya lebih terjangkau, kualitasnya pun tidak kalah dengan barang-barang yang kita liat langsung, dan kita tidak usah membuang-buang waktu untuk pergi ke tempat belanja karena online shop bisa kita liat kapan saca dan caranyapun sekarang sudah banyak bisa secara BBM, instagram dan pasti saja lewat akses internet atau jejaring sosial lain nya yang sudah banyak  tetapi banyak juga sisi negatif nya dari belanja secara online. Yaitu, kadang kita suka tertipu dengan warna dan bahan yang ada di foto, warna dan bahan yang difoto dan yang kita terima berbeda jauh dan barang tersebut tidak bisa kita tukar, ada juga online shop yang mengatas namakan online shop padahal dia tidak menjual apa-apa, disaat kita sudah deal dengan barangnya dan harganya dan setelah kita transfer uang melalu rekening bank yang kita pakai namun barang tersebut tidak sampai ke rumah kita padahal sebelumnya kita sudah deal jika sudah ditransfer maka barang akan segera dikirim tapi setelah 3 hari barangpun tidak juga datang sudah ditelpon sms dll tapi tidak direspon itulah jeleknya online shop. Tapi banyak juga online shop yang jujur dan profesional. 

Sabtu, 20 Oktober 2012

Komunikasi Interpersonal

Interpersonal adalah menunjuk kepada komunikasi dengan orang lain. Komunikasi jenis ini dibagi lagi menjadi komunikasi diadik, komunikasi publik, dan komunikasi kelompok-kecil.

Biasanya komunikasi interpersonal menggunakan handphone, chating, web. Contohnya: facebook, kaskus, twitter, blogger dll. Yang dimaksud dengan interpersonal melalui web yaitu Komunitas Komunikasi Interpersonal

Bergabung dengan komunitas tertentu akan memudahkan komunikasi interpersonal. Hal ini disebabkan bahwa para anggotanya mempunyai latar belakang yang sama atau paling tidak memiliki ketertarikan kepada hal yang sama.
Dalam komunitas ini juga hambatan komunikasi atau orang-orang pemalu bisa lebih meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonalnya. Tidaklah mengherankan bila dalam sebuah tes wawancara kerja, pengalaman dalam berorganisasi atau menjadi salah satu anggota suatu komunitas bisa menjadi pertimbangan tersendiri apakah akan menerima seorang pelamar atau tidak.
Hidup ini penuh dengan berbagai macam komunikasi. Oleh karena itu, teknik komunikasi apapun harus selalu dipelajari agar komunikasi lancar dan tidak ada prasangka.

Sebenernya interpersonal kamunikasi penting atau tidak siih?
Penting, karena kita bisa berbagi pengalalaman, bisa menambah ilmu dalam berkomunikasi yang tadinya kita tidak tau akhirnya kita menjadi tau, menambah teman karena dengan chatting kita dapat mendapatkan lebih banyak teman diberbagai negara.

Senin, 02 Juli 2012

Apa keterkaitan antara matematika dan IAD dengan psikologi?


Hubungan antara Matematika, Ilmu Alamiah Dasar dan Psikologi, yaitu ketiga ilmu tersebut berkaitan, karena sama-sama digunakan dalam masalah manusia. Hanya terdapat perbedaan dalam hal menyelesaikan masalah. Psikologi digunakan untuk menangani masalah untuk kehidupan sehari-hari. Sedangkan matematika digunakan untuk menangani masalah yang berhubungan dengan angka-angka. Begitupula dengan IAD menangani tentang konsep-konsep dasar dan ilmu pengetahuan alam dan teknologi.

Apa yang dimaksud dengan Ilmu Alamiah Dasar (IAD)?


IAD mempermasalahkan struktur dan berlangsungnya dunia alam, dimana manusia pun dianggap sebagai bagian dari alam itu sendiri. Dan lingkungan hidup meliputi sejumlah kondisi ekstern di sekitar organism yang ikut serta secara dekat mempengaruhi kehidupan dan perkembangan orgnisme yang bersangkutan.
Ilmu alamiah dasar terdiri dari berbagai aspek yaitu
·         Materi dan energi
·         Ruang lingkup pengetahuuan alam
·         Kehidupan di bumi
·         Ekologi
·         Tabel priodik unsur dan persamaan kimia. Dll


Apa yang kalian ketahui mengenai matematika?


 Matematika adalah sekumpulan angka-angka, matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

Pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. pelajaran tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.

Sabtu, 17 Maret 2012

Softskill dan Hardskill


1) Apa itu softskill?
- karakter yang melekat pada diri seseorang dan sudah dibangun sejak kecil (didikan lingkungan dan keluarga).
- kemampuan yang tidak terlihat
- kemampuan interpersonal diri pribadi seseorang diluar  kemampuan akademiknya (kecerdasan emosi, semangat, ambisi, empati, dll). Interpersonal skill ini meliputi : manajemen waktu, punya goal setting dan tujuan hidup yang jelas, kemampuan komunikasi, kemampuan sosialisasi (berhubungan dengan orang lain), kepeminpinan, kemampuan berbicara di depan publik/khalayak ramai, dlsb.

2) apa perbedaan sotskill dan hardskill?
Menurut Jessica Hollbrook hard skills diartikan sebagai processes, procedures, industry specific jargon and are easy to measure and quantify. They are terms such as; account management, talent acquisition and development, client retention, data management, project management, accounts receivable and payable, product support, and new business development.
Personal and interpersonal behaviors that develop and maximize human performance (e.g., coaching, team building, decision making,initiative). Soft skills do not include technical skills, such as financial, computer, quality, or assembly skills.
Hard skills merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Sementara itu, soft skills adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal (Dennis E. Coates, 2006).
Menurut Ramdhani (2008) Soft skill sering juga disebut keterampilan lunak adalah keterampilan yang digunakan dalam berhubungan dan bekerjasama dengan orang lain. Secara garis besar keterampilan ini dapat dikelompokkan ke dalam:
1. Process Skills
2. Social Skills
3. Generic Skills
Sumber : http://hafismuaddab.wordpress.com/2010/02/13/pengertian-soft-skill-dan-hard-skill/


3) apa keterkaitan softskill dan hardskill terhadap dunia kerja dan kuliah?
Kebutuhan Soft Skill Di Dunia Kerja
Di dalam persaingan seperti sekarang, kebutuhan akan tenaga kerja yang memiliki profesionalisme dan manajerial skill yang berbasis kemampuan sudah merupakan tuntutan. Terlebih di dunia kerja sekarang banyak dipengaruhi perubahan pasar, ekonomi dan teknologi. Tenaga kerja yang memiliki kecerdasan emosional (Emotional Quatient) sangat mendukung pemenuhan kebutuhan tersebut disamping kecerdasan intelektual. Berdasar hasil survey Nasional Assosiation of Colleges and Employers USA (2002) terhadap 457 pimpinan perusahaan menyatakan bahwa Indeks Kumulatif Prestasi (IPK) bukanlah hal yang dianggap penting dalam dunia kerja. Yang jauh lebih penting adalah sotfskill antara lain kemampuan komunikasi, kejujuran, kerjasama, motivasi, kemampuan beradaptasi dan kemampuan interpersonal dengan orientasi nilai pada kinerja yang efektif.
Kemampuan softskill diatas, sebetulnya masuk dalam kecerdasan emosional yang menurut definisi adalah Kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, Kemampuan memotivasi diri, Kemampuan mengendalikan diri/ mengelola emosi pada diri sendiri dalam hubungan dengan orang lain (Daniel Goleman). Ada lima kecedasan emosial yang dibutuhkan didunia kerja sekarang ini, yaitu :
   1. Kesadaran Emosional , yang meliputi kedewasaan emosi dalam  pengambilan keputusan yang win-win solution.
   2. Pengelolaan Emosional (pengedalian diri) yang meliputi kemampuan kepekaan, sabar dan  tabah dalam menjalankan tugas.
   3. Motiovasi Diri, yang meliputi  kemampuan berpikir positif, ulet dan pantang menyerah
   4. Empati pada Sesama  ; yang meliputi kemampuan memahami, merasakan, peduli, hangat, akrab dan kekeluargaan
   5. Ketrampilan Sosial , yang meliputi kemampuan bermusyawarah, bekerjasama, kepentingan umum/tim)
Di sisi lain secara teori, di dalam dunia kerja, ada 3 (tiga) unsur utama yang harus dipenuhi agar seseorang dikatakan memiliki kompetensi  yang meliputi kompetensi knowledge atau cognitive domain, skill atau psychomotor domain, serta attitude atau affective domain.(Jayagopan Ramasamy, Malaysia 2006). Dalam teori tersebut dikatakan bahwa kompetensi tersebut harus bisa diukur (measurable), dinilai, ditunjukkan (demonstrable) dan diamati (observable) melalui perilaku pada saat melaksanakan tugas. Sasaran akhir dari kompetensi adalah perilaku yang diharapkan (desired behaviour) dan perlu ditunjukkan dalam melaksanakan tugas. kompetensi yang berkaitan langsung dengan bidang kerja.
Selain itu menurut Spencer & specer ada 2 (dua) kompetensi yang berkaitan dengan bidang kerja, yakni Generic competencies, merujuk pada kompetensi yang perlu ada pada semua pegawai mengarah ke softskills, sikap mental dalam bekerja dan Functional competencies, merujuk pada kompetensi khusus yang diperlukan bagi suatu fungsi atau pekerjaan tertentu mengarah ke hardskills dan kemampuan teknis. Sedangkan di lapangan, kompetensi tersebut terbagi atas kebutuhan kemampuan Knowledge: diukur melalui ujian penilaian yang dilaksanakan oleh pihak berwenang, Skill : diukur dengan mengikutsertakan  ke dalam pelatihan-pelatihan tertentu dan Attitude: diukur secara lebih subjektif melalui penilaian terhadap perilaku yang ditunjukkan dalam melaksanakan tugas. Knowledge (melalui pendidikan), Skill (melalui pelatihan) dan Attitude yg harus dimiliki oleh tenaga kerja disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha/dunia kerja dengan menggunakan konsep Link and Match.
Sedangkan ketrampilan softskill tenaga kerja, dalam perkembangannya banyak disumbang oleh karakter pribadi yang berasal dari didikan lingkungan keluarga (pola asuh), tradisi dan pengaruh lingkungan sekolah (sosial).
Di beberapa perusahaan, ketrampilan softskill yang dibutuhkan meliputi leadership, kreativitas, kominukasi, kejujuran dan fleksibel. Memang dalam prakteknya ketrampilan softskill dapat dilatih dan disiapkan, namun menurut pengalaman dari PT Charoen Pokphand Indonesia  misalnya, perubahan-perubahan dalam organisasi termasuk budaya organisasi juga dapat menyumbang terhadap peningkatan softskill tenaga kerja. Pembinaan softskill yang baik, menurut pengalaman PT. Charoen dengan komunikasi asertif, yaitu komunikasi yang berdasar keterbukaan, jujur, tegas, langsung dan dengan cara yang sopan.
Keterkaitan Antara Softskill dan Hardskill
Bukan hanya di lingkungan akademisi kita di tuntut untuk mengembangkan sofkill kita, sebelum nantinya kita siap untuk memasuki dunia nyata (real word) tapi pengasahahan sofkill juga di dalam agama kita di suruh untuk mengasahnya keterampilan menjadi seorang yang profesional dan ahli di bidang yang digeluti.
Di atas menegaskan kita untuk membangun sebuah kemapuan baik itu Hardskill maupun Sofkill. Sukses meraih cita-cita dan karir di masa depan tidak hanya ditentukan oleh hardskill, seperti tingginya nilai indeks prestasi (IP), penguasaan teori serta terampil dalam mengoperasikan peralatan laboratorium dan perangkat berteknologi tinggi. Ada banyak cerita dari orang-orang yang tidak memiliki IP yang tinggi meraih sukses dalam kehidupannya, karena mereka mengandalkan pertumbuhan softskill.
Istilah softskill memang tergolong baru terdengar, tetapi softskill merupakan kemampuan-kemampuan dasar yang perlu ditumbuhkan dalam diri Anda, agar Anda dapat memotivasi diri dan orang lain, bertanggung jawab, membangun relasi, berkomunikasi, negosiasi, beradaptasi dengan lingkungan, berkreasi, berinovasi dan berwirausaha, memimpin, membangun kerjasama, mengelola sumber daya dan lain sebagainya.

4) softskill apa saja yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan?
Di dalam persaingan seperti sekarang, kebutuhan akan tenaga kerja yang memiliki profesionalisme dan manajerial skill yang berbasis kemampuan sudah merupakan tuntutan. Terlebih di dunia kerja sekarang banyak dipengaruhi perubahan pasar, ekonomi dan teknologi. Tenaga kerja yang memiliki kecerdasan emosional (Emotional Quatient) sangat mendukung pemenuhan kebutuhan tersebut disamping kecerdasan intelektual. Berdasar hasil survey Nasional Assosiation of Colleges and Employers USA (2002) terhadap 457 pimpinan perusahaan menyatakan bahwa Indeks Kumulatif Prestasi (IPK) bukanlah hal yang dianggap penting dalam dunia kerja. Yang jauh lebih penting adalah sotfskill antara lain kemampuan komunikasi, kejujuran, kerjasama, motivasi, kemampuan beradaptasi dan kemampuan interpersonal dengan orientasi nilai pada kinerja yang efektif.

Kemampuan softskill diatas, sebetulnya masuk dalam kecerdasan emosional yang menurut definisi adalah Kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, Kemampuan memotivasi diri, Kemampuan mengendalikan diri/ mengelola emosi pada diri sendiri dalam hubungan dengan orang lain (Daniel Goleman). Ada lima kecedasan emosial yang dibutuhkan didunia kerja sekarang ini, yaitu :

   1. Kesadaran Emosional , yang meliputi kedewasaan emosi dalam  pengambilan keputusan yang win-win solution.
   2. Pengelolaan Emosional (pengedalian diri) yang meliputi kemampuan kepekaan, sabar dan  tabah dalam menjalankan tugas.
   3. Motiovasi Diri, yang meliputi  kemampuan berpikir positif, ulet dan pantang menyerah
   4. Empati pada Sesama  ; yang meliputi kemampuan memahami, merasakan, peduli, hangat, akrab dan kekeluargaan
   5. Ketrampilan Sosial , yang meliputi kemampuan bermusyawarah, bekerjasama, kepentingan umum/tim)

Di sisi lain secara teori, di dalam dunia kerja, ada 3 (tiga) unsur utama yang harus dipenuhi agar seseorang dikatakan memiliki kompetensi  yang meliputi kompetensi knowledge atau cognitive domain, skill atau psychomotor domain, serta attitude atau affective domain.(Jayagopan Ramasamy, Malaysia 2006). Dalam teori tersebut dikatakan bahwa kompetensi tersebut harus bisa diukur (measurable), dinilai, ditunjukkan (demonstrable) dan diamati (observable) melalui perilaku pada saat melaksanakan tugas. Sasaran akhir dari kompetensi adalah perilaku yang diharapkan (desired behaviour) dan perlu ditunjukkan dalam melaksanakan tugas. kompetensi yang berkaitan langsung dengan bidang kerja.

Selain itu menurut Spencer&specer ada 2 (dua) kompetensi yang berkaitan dengan bidang kerja, yakni Generic competencies, merujuk pada kompetensi yang perlu ada pada semua pegawai mengarah ke softskills, sikap mental dalam bekerja dan Functional competencies, merujuk pada kompetensi khusus yang diperlukan bagi suatu fungsi atau pekerjaan tertentu mengarah ke hardskills dan kemampuan teknis. Sedangkan di lapangan, kompetensi tersebut terbagi atas kebutuhan kemampuan Knowledge : diukur melalui ujian penilaian yang dilaksanakan oleh pihak berwenang, Skill : diukur dengan mengikutsertakan  ke dalam pelatihan-pelatihan tertentu dan Attitude : diukur secara lebih subjektif melalui penilaian terhadap perilaku yang ditunjukkan dalam melaksanakan tugas. Knowledge (melalui pendidikan), Skill (melalui pelatihan) dan Attitude yg harus dimiliki oleh tenaga kerja disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha/dunia kerja dengan menggunakan konsep Link and Match.

Sedangkan ketrampilan softskill tenaga kerja, dalam perkembangannya banyak disumbang oleh karakter pribadi yang berasal dari didikan lingkungan keluarga (pola asuh), tradisi dan pengaruh lingkungan sekolah (sosial).

Di beberapa perusahaan, ketrampilan softskill yang dibutuhkan meliputi leadership, kreativitas, kominukasi, kejujuran dan fleksibel. Memang dalam prakteknya ketrampilan softskill dapat dilatih dan disiapkan, namun menurut pengalaman dari PT Charoen Pokphand Indonesia  misalnya, perubahan-perubahan dalam organisasi termasuk budaya organisasi juga dapat menyumbang terhadap peningkatan softskill tenaga kerja. Pembinaan softskill yang baik, menurut pengalaman PT. Charoen dengan komunikasi asertif, yaitu komunikasi yang berdasar keterbukaan, jujur, tegas, langsung dan dengan cara yang sopan.

Bagaimana upaya pemerintah untuk pengembangan softskill bagi tenaga kerja? Upaya tersebut telah dilaksanakan dengan membagi atas pemenuhan kebutuhan berdasar tenaga kerja sebelum masuk dunia kerja (Pre-Employment) dan yang sudah bekerja (During Employment).  Pembinaan bagi yang akan masuk dunia kerja (Pre-Employment)yang sasarannya adalah pencari kerja, siswa UPT Pelatihan Kerja atau siswa di satuan pendidikan formal. Bentuk program yang dilakukan berupa kegiatan Penyuluhan  & Bimbingan Jabatan yang berisikan pemahaman Minat, Bakat & Potensi, Kualifikasi Kondisi Pasar Kerja. Kegiatan dampingan lainnya berupa Pelatihan ketrampilan (vocational training), yang bertujuan untuk meningkatkan citra diri thd pekerjaan; pemahaman terhadap pekerjaan yg dicari ; pandangan diri terhadap situasi yg ada dan peningkatan ketrampilan kerja. Pelaksana pembinaan ini dilakukan oleh Petugas Pengantar Kerja di satuan Dinas yang membidangi ketenagakerjaan kab/kota, serta di Pusat Layanan Karir Terpadu (PLKT) Disnakertransduk Prov. Jatim.

Sedang program softskill bagi tenaga kerja yang sudah bekerja (During Employment), sasarannya meliputi karyawan perusahaan (di dalam hubungan kerja), pihak-pihak yg memiliki usaha/pencaharian di luar hubungan kerja (wirausaha). Bentuk-bentuk program pelatihannya meliputi Pelatihan Berbasis Kompetensi, Berjenjang, Demand Driven, Institutional/ Pemagangan yang berbasis SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Selain itu pembinaan softskill masuk dalam Konsep 3 in 1 Plus (Pelatihan, Sertifikasi, Penempatan plus Magang Kerja), pembinaan produktivitas dan managerial skill. Pelaksana pembinaan program manajerial dan softskill bagi tenaga kerja dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja (UPT-PPTK) Disnakertransduk Prov. Jatim.

Pada akhirnya, upaya pengembangan soft skill bagi tenaga kerja haruslah bersifat terpadu, series dan berkelanjutan guna peningkatan mutu dan lingkungan tempat kerja, kesehatan dan keselamatan kerja. Untuk itu dibutuhkan komitmen, kepemimpinan, komunikasi, koordinasi, kebersamaan, kesamaan persepsi dan keikutsertaan seluruh pihak dalam organisasi tersebut. Pembinaan softskill yang baik hendaknya dilakukan dengan budaya empowerment yang aktif  dan berkelanjutan dan pendekatan komunikasi asertif, yaitu komunikasi yang berdasar keterbukaan, jujur, tegas, langsung dan dengan cara yang sopan, disamping melalui penyesuaian atas tipe-tipe kepribadian tenaga kerja. (budi rahardjo, disarikan dari Seminar Talks “JATIM SOFTSKILLS NEED OUTLOOK 2011” Inna Simpang Hotel Surabaya, 28 Januari 2011)
Sumber : http://disnakertransduk.jatimprov.go.id/edisi-122-februari-2011/366-kebutuhan-soft-skill-di-dunia-kerja