A. Aliran
psikoanalisis
Sigmund Freud
(1856-1939) merupakan pendiri psikoanalisis. Menurut Freud pikiran-pikiran yang
direpres atau ditekan, merupakan sumber perilaku yang tidak normal/menyimpang.
Pandangan freud secara lengkap adalah sebagai berikut:
- Kesadaran
dan ketidaksadaran: Berpendapat bahwa kehidupan psikis terdiri dari kesadaran
(the conscious) dan ketidaksadaran (the uncoscious). Kesadaran dapat
diibaratkan sebagai permukaan gunung es yang nampak. Jadi kesadaran itu
merupakan bagian kecil dari kepribadian. Ketidaksadaran yang merupakan bagian
kecil dari gunung es di bawah permukaan air mengandung insting-insting yang
mendorong perilaku manusia. Menurut Freud ada bagian lain yang disebut prasadar
(preconscious). Dalam preconscious stimulus-stimulus belum direpres, sehingga
dapat dengan mudah ditimbulkan kembali dalam kesadaran.
- Selanjutnya
Freud mempunyai pandangan bahwa kepribadian teridiri dai Id, Ego, Superego. Id
merupakan bagian primitif dari kepribadan Id mengandung isnting seksual dan
insting agresif. Id membutuhkan stratisfacation dengan segera tanpa
memperhatikan realitas yang ada, sehingga oleh Freud disebut prinsip kenikmatan
(pleasure principle). Ego disebut prinsip realitas (reality principle). Ego
menyesuaikan diri dengan realitas. Sedabkan Superego merupakan prinsip inoral
(morality principle), yaitu mengontrol perilaku dari segi moral.
B. Aliran
behaviorisme
Behaviorisme
adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John B. Watson pada
tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur subyek tunggal
psikologi. Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, kuat dan berpengaruh,
serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam. Behaviorisme lahir sebagai reaksi
terhadap introspeksionisme (yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan
laporan-laporan subjektif) dan juga psikoanalisis (yang berbicara tentang alam
bawah sadar yang tidak tampak).Behaviorisme secara keras menolak unsur-unsur
kesadaran yang tidak nyata sebagai obyek studi dari psikologi, dan membatasi
diri pada studi tentang perilaku yang nyata. Dengan demikian, Behaviorisme
tidak setuju dengan penguraian jiwa ke dalam elemen seperti yang dipercayai
oleh strukturalism. Berarti juga behaviorisme sudah melangkah lebih jauh dari
fungsionalisme yang masih mengakui adanya jiwa dan masih memfokuskan diri pada
proses-proses mental. Behaviorisme ingin menganalisis bahwa perilaku yang
tampak saja yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Behaviorisme
memandang pula bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak membawa
bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya
dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia
buruk, lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia baik. Kaum behavioris
memusatkan dirinya pada pendekatan ilmiah yang sungguh-sungguh objektif. Kaum
behavioris mencoret dari kamus ilmiah mereka, semua peristilahan yang bersifat
subjektif, seperti sensasi, persepsi, hasrat, tujuan, bahkan termasuk berpikir
dan emosi, sejauh kedua pengertian tersebut dirumuskan secara subjektif.
C. Aliran
humanistik
Abraham
Maslow (1908-1970) dapat dipandang sebagai bapak dari psokologi humanistik.
Gerakan ini merasa tidak puas terhadap psikologi behavioristik dan
psikoanalisis, dan memfokuskan penelitiannya pada manusia dengan ciri-ciri
eksistensinya. Psikologi humanistik mulai di Amerika Serikat pada tahun 1950
dan terus berkembang. Tokoh-tokoh psikologi humanistik memandang behaviorisme
mendehumanisasi manusia. Psikologi humanistik mengarahkan perhatiannya pada
humanisasi psikologi yang menekankan keunikan manusia. Menurut psikologi
humanistik manusia adalah mahluk kreatif yang dikendalikan oleh nilai-nilai dan
pilihan-pilihannya sendiri bukan oleh kekuatan-kekuatan ketidaksadaran. Maslow
menjadi terkenal karena teori motivasinya, yang dituangka dalam bukunya
“motivation and personality”. Dalam buku tersebut diuraikan bahwa pada manusia
terdapat lima macam kebutuhan yang berhirarki, meliputi:
- Kebutuhan-kebutuhan
fisiologis (the physiological needs)
- Kebutuhan-kebutuhan
rasa aman (the safety needs/the security needs)
- Kebutuhan
rasa cinta dan memiliki (the love and belongingness needs)
- Kebutuhan
akan penghargaan (the self-esteem needs)
- Kebutuhan akan
aktualisasi diri (the self-actualizacation needs)
- Kebutuhan-kebutuhan
tersebut dikatakan berhierarki karena kebutuhan yang lebih tinggi
menuntut
dipenuhi apabila kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah sudah terpenuhi. Ada
empat ciri psikologi yang berorientasi humanistik, yaitu:
a) Memusatkan
perhatian pada person yang mengalami, dan karenanya berfokus pada pengalaman
sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
b) Memberi
tekanan pada kualitas-kualitas yang khas manusia, seperti kreativitas,
aktualisasi diri, sebagai lawan pandangan tentang manusia yang mekanistik dan
reduksionistis.
c) Menyadarkan
diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan dipelajari dan
prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan.
d) Memberikan
perhatian penuh dan meletakkan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan martabat
manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada setiap
individu (Misiak dan Sexton,1998). Swlain Maslow sebagai tokoh dalam psikologi
humanistik, juga Carl Rogers (1902-1987) yang terkenal dengan client-centered
therapy (walgito, B 2002 : 80).
D. Kepribadian Sehat Allport
a. Teori – Teori Allport
Secara umum teori Allport memberi definisi yang positif terhadap
manusia, teori Allport itu telah membantu manusia untuk melihat diri sendiri
sebagai mahkluk yang baik dan penuh harapan. Hal tersebut terlihat dari
teorinya, yaitu ”gambaran kodrat manusia adalah positif, penuh harapan dan
menyanjung-nyanjung”. Memandang satu pribadi positif dan apa adanya merupakan
salah satu definisi pribadi sehat, inilah kelebihan dan kekuasan dari teori
Allport.
Kepribadian manusia menurut Allport adalah organisasi yang
dinamis dari system psikofisik dalam individu yang turut menentukan
cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Kemudian Allport juga berpendapat bahwa kepribadian yang neurotis
dan kepribadian yang sehat merupakan hal yang mutlak terpisah. Namun dalam hal
ini tang menjadi kelebihan Allport adalah tentang antisipasi, Dalam teori
Allport antisipasi adalah penting untuk menentukan siapa dan apakah kita ini,
dalam membentuk identitas diri kita.
Dalam teori Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis
adalah melihat ke depan, tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa
seluruh teori yang dikemukakan oleh Allport ini sangat bertentangan dengan
teori-teori yang dikemukakan oleh Freud.
b. Ciri-Ciri Kepribadian yang Matang Menurut Allport
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang
matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan
membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi fungsional.
Kualitas Kepribadian yang matang menurut allport sebagai berikut:
1. Ekstensi sense of self
· Kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan
yang luas.
· Kemampuan diri dan minat-minatnya dengan orang lain beserta
minat mereka.
· Kemampuan merencanakan masa depan (harapan dan rencana)
2. Hubungan hangat/akrab dengan orang lain
Kapasitas intimacy (hubungan kasih dengan
keluarga dan teman) dan compassion(pengungkapan
hubungan yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap orang)
3. Penerimaan diri
Kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung
dorongan khusus (misal : mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa frustasi,
kontrol diri, presan proporsional.
4. Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan
penugasan
Kemampuan memandang orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas dan
minat dalam penyelesaian masalah, memiliki keahlian dalam penyelesain tugas
yang dipilih, mengatasi pelbagai persoalan tanpa panik, mengasihani diri, atau
tingkah laku lain yang merusak.
5. Objektifikasi diri: insight dan humor
Kemampuan diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang
lain. Humor tidak sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan
secara positif pada saat yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan
orang lain.
6. Filsafat Hidup
Ada latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang
memberikan tujuan dan arti. Contohnya lewat agama.
Untuk memahami orang dewasa kita membutuhkan gambaran tujuan dan
aspirasinya. Tidak semua orang dewasa memiliki kedewasaan yang matang. Bisa
saja seseorang melakukan sesuatu hal tanpa tahu apa yang ia lakukan.
c. Struktur dan Dinamika Kepribadian
Organisasi dinamis dalam seseorang yang terdiri dari sistem-sistem
psikofisis yang menentukan keunikan penyesuaian dirinya dengan lingkungan. Dua
hal yang menjadi tekanan utama adalah kepribadian merupakan sesuatu yang
berkembang dan unsur-unsurnya saling terkait. Dalam pencarian definisi
kepribadiannya Alllport dengan hati-hati menyadari istilah karakter dan
temperamen.
· Karakter (watak) adalah segi kepribadian yang
dinilai. Seseorang sering dinilai memiliki karakter baik atau buruk.
· Temperamen adalah disposisi yang erat
kaitannya dengan faktor biologis atau fisik. Dalam hal ini hereditas memainkan
peranan penting dan bersama intelegensi dan fisik membentik kepribadian.
d. Sifat-sifat dan Disposisi-disposisi Personal
Sifat adalah Kecenderenungan untuk berespons dengan cara tertentu
; tendensi neuropsiki. Sifat bukanlah bentukan konsep abstrak lewat sebuah
pengamatan melainkan kenyataan objektif. Selain itu sifat juga bukanlah sekedar
eksistensi nominal.
- Sifat umum : ciri-ciri (sifat)
yang terdapat pada banyak orang.
- Disposisi Personal:
keunikan-kekhususan (sifat) pada individu
E. Kepribadian Sehat Carl Rogers
Orang yang
sehat menurut Rogers adalah orang yang bisa mengaktualisasikan dirinya. Aktualisasi
diri terjadi berkesinambungan, tidak statis. Aktualisasi diri adalah suatu
proses yang sulit dan terkadang menyakitkan. Berkembangnya konsep diri yang
sehat tergantung dari pengalman masa kecil anak akan pnerimaan dan cinta kasih
(ibu).
a) Terdapat tiga gambaran umum aktualisasi diri
1. Aktualisasi diri bukanlah merupakan keadaan yang menetap, melainkan suatu proses yang kontinu.
2. Aktualisasi diri merupakan proses yang sukar bahkan terkadang menyakitkan sehingga diperlukan keberanian untuk menjalaninya. Hal ini juga menunjukkan bahwa orang yang mengaktualisasikan diri tidaklah berbahagia di setiap masanya. Kebahagiaan itu akan timbul sebagai efek dari aktualisasi diri ini.
3. Orang yang mengaktualisasikan diri adalah benar-benar diri mereka sendiri dan tidak bersembunyi di balik topeng ataupun menyembunyikan sebagian dari dirinya.
b) Di samping ketiga hal umum tersebut, lima tanda-tanda orang yang melakukan aktualisasi diri adalah sebagai berikut:
1. Terbuka pada pengalaman
Orang yang tidak mengembangkan penghargaan positif bersyarat akan mengembangkan sikap yang terbuka pada pengalaman. Pengalaman tidak hanya diterima namun juga dimanfaatkan untuk mengembangkan persepsi dan ungkapan baru. Saat mengalami pengalaman, orang yang demikian lebih mengalami emosi yang lebih kuat, baik emosi positif maupun negatif, dibanding orang yang defensif.
2. Kehidupan eksistensial
Orang yang berfungsi sepenuhnya, aktualisasi diri, akan hidup sepenuhnya dalam setiap momen kehidupan karena ia terbuka pada setiap pengalaman. Ia tidak akan beperasangka dan mudah menyesuaikan diri terhadap pengalaman sehingga tidak harus memanipulasi apa yang dialaminya. Menurut Rogers, kehidupan eksistensial ini merupakan ciri terpenting kepribadian yang melakukan aktualisasi diri/keperibadian yang sehat.
3. Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Orang yang mengaktualisasikan diri akan terbuka pada pengalaman sehingga ia menerima semua informasi yang ada, bahkan dari segi selain pikirannya. Organismenya secara keseluruhan, baik sadar dan tak sadar, faktor emosional maupun intelektual, akan menyerap semua informasi yang diterima. Hal ini menjadikannya dalam membuat keputusan dapat mempercayai organismenya sendiri, intuisinya, impuls-impuls yang timbul seketika. Ia menjadi spontan namun tidak terburu-buru (tidak mempertimbangkan konsekuensi tindakan). Ia percaya dirinya sendiri.
4. Persaaan bebas
Orang yang sehat dapat memilih dengan bebas dapat memilih dengan bebas tanpa rintangan atau paksaan antara alternatif pikiran dan tindakan. Ia memiliki perasaan berkuasa secara peribadi mengenai kehidupan. Karena merasa bebas dan berkuasa, ia menjadi mampu melihat banyaknya pilihan dalam kehidupan dan mampu melakukan pilihan-pilihan tersebut sesuai kehendaknya.
5. Kreativitas
Dengan ciri-ciri di atas membawa akibat yaitu orang yang sehat adalah orang yang kreatif. Kreativitas dan spontanitas orang yang mengaktualisasikan diri menjadikannya pantas untuk menjadi barisan depan dalam proses evolusi manusia.
a) Menurut rogers manusia yang rasional dan sadar, tidak dikontrol oleh peristiwa-peristiwa pada masa kanak-kanak. Pengalaman-pengalaman masa lampau mempengaruhi cara bagaimana kita memandang masa sekarang yang pada gilirannya mempengaruhi tingkat kesehatan psikologis kita.
b) Positive Regard, suatu kebutuhan yang memaksa dan dimiliki semua orang. Semua anak terdorong untuk mencari positive regard. Akan tetapi tidak setiap anak akan menemukan kepuasan yang cukup akan kebutuhan yang ini. Anak puas kalau dia menerima kasih sayang, cinta, dan persetujuan dari orang lain, tetapi ia akan kecewa kalau dia menerima celaan dan kurang mendapat cinta dan kasih sayang.
c) Self concept yang berkembang dari anak itu sangat dipengaruhu oleh ibu. Namun jika si-ibu tidak memberikan positive regard kepada anak, anak akan menjadi peka terhadap suatu tanda penolakan. Dalam hal ini anak mengharapkan bimbingan dan tingkah lakunya dari orang lain, bukan dari dirinya sendiri. Karena ia telah merasa kecewa, maka kebutuhan positive regard sekarang bertambah kuat, anak bekerja keras untuk positive regard dengan mengorbankan aktualisasi diri.
d) Kasih sayang yang diterima anak adalah syarat tingkah laku yang baik. Karna ia mengembangkan conditional positive regard maka ia menginternalisasikan sikap-sikap ibu dan menerapkannya pada dirinya sendiri. Dalam keadan ini berarti bahwa anak itu merasa suatu perasaan harga dirinya dalam syarat-syarat tertentu.
e) Syarat utama timbulnya kepribadian sehat adalah penerimaan “penghargaan positif tanpa syarat” (unconditional positive regard) pada masa kecil. Hal ini berkenbang apabila ibu memberikan cinta dan kasih sayang tanpa memperhatikan anak bertingkah laku. Cinta yang diberikan debgan bebas ini bagi anak itu menjadi sekumpulan norma dan standar yang diinternalisasikan.
f) Unconditional positive regard tidak menghendaki bahwa semua pengekangan terhadap tingkah laku anak tidak ada; tidak berarti bahwa anak diperbolehkan melakukan apa saja yang diinginkan tanpa dinasihati.
F. Kepribadian Sehat Maslow
a) Terdapat tiga gambaran umum aktualisasi diri
1. Aktualisasi diri bukanlah merupakan keadaan yang menetap, melainkan suatu proses yang kontinu.
2. Aktualisasi diri merupakan proses yang sukar bahkan terkadang menyakitkan sehingga diperlukan keberanian untuk menjalaninya. Hal ini juga menunjukkan bahwa orang yang mengaktualisasikan diri tidaklah berbahagia di setiap masanya. Kebahagiaan itu akan timbul sebagai efek dari aktualisasi diri ini.
3. Orang yang mengaktualisasikan diri adalah benar-benar diri mereka sendiri dan tidak bersembunyi di balik topeng ataupun menyembunyikan sebagian dari dirinya.
b) Di samping ketiga hal umum tersebut, lima tanda-tanda orang yang melakukan aktualisasi diri adalah sebagai berikut:
1. Terbuka pada pengalaman
Orang yang tidak mengembangkan penghargaan positif bersyarat akan mengembangkan sikap yang terbuka pada pengalaman. Pengalaman tidak hanya diterima namun juga dimanfaatkan untuk mengembangkan persepsi dan ungkapan baru. Saat mengalami pengalaman, orang yang demikian lebih mengalami emosi yang lebih kuat, baik emosi positif maupun negatif, dibanding orang yang defensif.
2. Kehidupan eksistensial
Orang yang berfungsi sepenuhnya, aktualisasi diri, akan hidup sepenuhnya dalam setiap momen kehidupan karena ia terbuka pada setiap pengalaman. Ia tidak akan beperasangka dan mudah menyesuaikan diri terhadap pengalaman sehingga tidak harus memanipulasi apa yang dialaminya. Menurut Rogers, kehidupan eksistensial ini merupakan ciri terpenting kepribadian yang melakukan aktualisasi diri/keperibadian yang sehat.
3. Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Orang yang mengaktualisasikan diri akan terbuka pada pengalaman sehingga ia menerima semua informasi yang ada, bahkan dari segi selain pikirannya. Organismenya secara keseluruhan, baik sadar dan tak sadar, faktor emosional maupun intelektual, akan menyerap semua informasi yang diterima. Hal ini menjadikannya dalam membuat keputusan dapat mempercayai organismenya sendiri, intuisinya, impuls-impuls yang timbul seketika. Ia menjadi spontan namun tidak terburu-buru (tidak mempertimbangkan konsekuensi tindakan). Ia percaya dirinya sendiri.
4. Persaaan bebas
Orang yang sehat dapat memilih dengan bebas dapat memilih dengan bebas tanpa rintangan atau paksaan antara alternatif pikiran dan tindakan. Ia memiliki perasaan berkuasa secara peribadi mengenai kehidupan. Karena merasa bebas dan berkuasa, ia menjadi mampu melihat banyaknya pilihan dalam kehidupan dan mampu melakukan pilihan-pilihan tersebut sesuai kehendaknya.
5. Kreativitas
Dengan ciri-ciri di atas membawa akibat yaitu orang yang sehat adalah orang yang kreatif. Kreativitas dan spontanitas orang yang mengaktualisasikan diri menjadikannya pantas untuk menjadi barisan depan dalam proses evolusi manusia.
a) Menurut rogers manusia yang rasional dan sadar, tidak dikontrol oleh peristiwa-peristiwa pada masa kanak-kanak. Pengalaman-pengalaman masa lampau mempengaruhi cara bagaimana kita memandang masa sekarang yang pada gilirannya mempengaruhi tingkat kesehatan psikologis kita.
b) Positive Regard, suatu kebutuhan yang memaksa dan dimiliki semua orang. Semua anak terdorong untuk mencari positive regard. Akan tetapi tidak setiap anak akan menemukan kepuasan yang cukup akan kebutuhan yang ini. Anak puas kalau dia menerima kasih sayang, cinta, dan persetujuan dari orang lain, tetapi ia akan kecewa kalau dia menerima celaan dan kurang mendapat cinta dan kasih sayang.
c) Self concept yang berkembang dari anak itu sangat dipengaruhu oleh ibu. Namun jika si-ibu tidak memberikan positive regard kepada anak, anak akan menjadi peka terhadap suatu tanda penolakan. Dalam hal ini anak mengharapkan bimbingan dan tingkah lakunya dari orang lain, bukan dari dirinya sendiri. Karena ia telah merasa kecewa, maka kebutuhan positive regard sekarang bertambah kuat, anak bekerja keras untuk positive regard dengan mengorbankan aktualisasi diri.
d) Kasih sayang yang diterima anak adalah syarat tingkah laku yang baik. Karna ia mengembangkan conditional positive regard maka ia menginternalisasikan sikap-sikap ibu dan menerapkannya pada dirinya sendiri. Dalam keadan ini berarti bahwa anak itu merasa suatu perasaan harga dirinya dalam syarat-syarat tertentu.
e) Syarat utama timbulnya kepribadian sehat adalah penerimaan “penghargaan positif tanpa syarat” (unconditional positive regard) pada masa kecil. Hal ini berkenbang apabila ibu memberikan cinta dan kasih sayang tanpa memperhatikan anak bertingkah laku. Cinta yang diberikan debgan bebas ini bagi anak itu menjadi sekumpulan norma dan standar yang diinternalisasikan.
f) Unconditional positive regard tidak menghendaki bahwa semua pengekangan terhadap tingkah laku anak tidak ada; tidak berarti bahwa anak diperbolehkan melakukan apa saja yang diinginkan tanpa dinasihati.
F. Kepribadian Sehat Maslow
1.Pandangan
Mengenai Kepribadian Menurut Maslow
orang lahir dengan instinctoid needs yang menyebabkan manusia memilih
untuk tumbuh berkembang dan mengaktualisasikan diri. Perlu diketahui bahwa
pendapat Maslow sedikit banyak dipengaruhi oleh Adler dan Gestalt.
Motivation
Manusia
termotivasi secara terus menerus oleh satu kebutuhanatau kebutuhan yang lainnya
semua manusia dimanapun dimotivasi oleh kebutuhandasar yang sama.
2.Konsep
Dasar
Lima
Kebutuhan Dasar Sebagaimana kita tahu, Maslow memandang manusia dengan ke
lima hierarkikebutuhannya, yaitu;
- Kebutuhan
fisiologis
- Kebutuhan
akan rasa aman
- Kebutuhan
akan cinta
- Kebutuhan
untuk harga diri
- Kebutuhan
untuk beraktualisasi diri
Self-actualizing person: Superior Personalities
Maslow menggunakan studi kualitatif dengan metode analisis biografi guna
mendapat gambaran jelas mengenai aktualisasi diri. Yang mana, Maslow menganalisis
biografi dari para tokoh yang menurutnya telah beraktualisasi diri, seperti Madame Theresa, Eleanor Roosevelt, Abraham Lincoln, M.Luther
King, dan masih banyak yang lainnya.
Dari penelitiannya inilah kemudian dia memetakan tentang
karakteristik seseorang yang telah mengaktualisasikan diri.
• Persepsi
pada realitas,
• Penerimaan
diri, orang lain, lingkungan.
• Spontan,
natural, simple.
• Problem
centering.
• Otonomi
pribadi.
• Relatif
independen
• freshness
of appreciation, creative, demokratis,
• Peak
experiences.
- Needs
and Values
Selain aktualisasi diri sebagai kebutuhan yang paling puncan dan paling baik. ada tiga kebutuhan yang sama pentingnya, yaitu
- Kebutuhan kognitif
motivasi yang dimiliki individu untuk mengetahui, mengenal,menjelaskan, memuaskan rasa penasaran. Kemudian
- kebutuhan akan keindahan atau seni
berhubungan dengan kecantikan, struktur, dan
kesimetrisan.
- G-needs
atau meta-needs
adalah
kebutuhan ketiga, dimanakebutuhan ini lebih ke dunia yang lebih luas dari
aktualisasi diri
- B-values
merupakan
yang puncak dari yang puncak, dimana ketikaindividu telah mencapai nilai ini,
yang ada dalam dirinya adalah nilai-nilai seperti, keadilan, unity, meaningfullness, totality, truth, goodness.
G. Kepribadian Sehat Erich Fromm
1.Pandangan
tentang kepribadian
Pandangannya banyak dipengaruhi oleh Karl Marx dan Freud, sehinggateorinya
tentang kepribadian ini sedikit banyak bisa disebut sebagai Sosiopsikologi.Menurut
Fromm, manusia tidak dapat dipisahkan dari alam dan orang lain. Semakin bebas manusia semakin ia merasa kesepian, tidak berarti dan terasing.
Manusia menemukan rasa aman jika bersatu & bekerjasama dengan orang
lain.
2. Konsep
dasar
- Mekanisme
melarikan diri dari kebebasan (escape for freedom)
Ada dua cara yang digunakan untuk memperoleh
makna dari kebersamaan dalam kehidupan; mencapai kebebasan positif, yang mana individu tersebut berusaha menyatu dengan orang
lain tanpa
mengorbankan kebebasan dan integritasnya.
- Pendekatan yang optimistis dan altruistik.
Memperoleh rasa aman dengan meninggalkan kebebasan danmenyerahkan
bulat-bulat individualitas dan integritas diri kepada sesuatu (orang atau lembaga) yang dapat memberi rasa aman. Cara memperoleh
rasa amandengan berlindung di bawah kekuatan lain ini disebut mekanisme
pelarian diri. Tiga mekanisme pelarian diri :
Authoritarianism,
Destructiveness,
Automatic
conformity
Ketiga hal
ini merupakan mekanisme dalam psikis untuk mendapatkankembali rasa aman dan
merupakan mekanisme yang tidak sehat.Menurutnya, cara yang sehat adalah dengan
merangkul kebebasan itu danmengekspresikan diri kita yang sesungguhnya.
- - Individuation
adalah penjelasan mengenai kekuatan yang berasal dariindividualitas
dan kebebasan, serta melakukan apa yang kita ingin lakukan, bukanapa yang
semestinya kita lakukan
Sumber :
Basuki,
Heru A.M (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.
psikologi
(2010). Jurnal Online Kajian Psikologi. from
http://psikologi.or.id/psikologi-umum-pengantar/aliran-behaviorisme.htm, 12
april 2013
Hall,Calvin. Lindsay,Gardner. Editor: Sugiyono. 1993. Psikologi
Kepribadian 3 Teori-Teori Kepribadian dan Behavioristik. Kanisius :
Yogyakarta
http://www.psychologymania.com/2010/03/gordon-allport-tokoh-psikologi.html
Schultz, D.
(1991). Psikologi Pertumbuhan : Model-model Kepribadian Sehat. Alih bahasa :
Yustinus. Yogya : Kanisius
http://www.academia.edu/4667360/tokoh-tokoh_psikologi_kepribadian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar